kata kunci

kefir, bibit kefir, kefir grain, kefir susu, diabetes, COVID 19, imunitas, serangan jantung, saluran pencernaan, intoleransi laktosa, kesehatan tulang, manfaat kefir

kefir adalah minuman susu fermentasi yang dihasilkan dari reaksi simbiosis bakteri dan ragi dalam bibit kefir. produksi artisanal kefir didasarkan pada tradisi masyarakat Kaukasus, yang telah menyebar ke bagian lain dunia, dari akhir abad ke-19. 

banyaknya mikroorganisme yang ada dalam kefir dan interaksi mikroba, kemungkinan senyawa bioaktif yang dihasilkan dari metabolisme mikroba, dan manfaat yang terkait dengan penggunaan minuman ini memberikan kefir status probiotik alami.

kaya akan nutrisi

kefir adalah sumber protein, lemak, dan karbohidrat yang tersedia secara hayati yang baik. kefir juga kaya akan vitamin A, D dan K, vitamin B, dan kaya mineral termasuk kalsium.

sumber bakteri baik dan bioaktif

kefir mendapat manfaat dari komposisi bakteri dan ragi bermanfaat yang luas dan beragam. kefir merupakan probiotik yang lebih kuat dibandingkan yogurt. 

mikroba ini bertanggung jawab untuk memproduksi senyawa bioaktif yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kita, mulai dari meningkatkan pencernaan hingga menurunkan kadar kolesterol.

membantu terapi koplementer pada pasien diabetes

uji klinis terkontrol plasebo double-blind acak ini dilakukan pada 60 pasien diabetes berusia 35 hingga 65 tahun. pasien secara acak dan setara (n=30) ditugaskan untuk mengonsumsi kefir susu atau yogurt selama 8 minggu [1]. 

kelompok kefir susu mengonsumsi 600 ml/hari yang mengandung Lactobacillus casei, Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacteria dan kelompok yogurt mengonsumsi 600 ml/hari [1]. 

sampel darah diuji untuk glukosa darah puasa, HbA1c, trigliserida (TG), kolesterol total, HDL-C dan LDL-C pada awal dan akhir penelitian [1].

perbandingan glukosa darah puasa antara dua kelompok setelah intervensi signifikan secara statistik (P=0,01). setelah intervensi [1]. 

penurunan HbA1c dibandingkan dengan nilai dasar pada kelompok kefir susu signifikan secara statistik (P=0,001), juga tingkat HbA1c menurun secara signifikan pada kelompok kefir susu dibandingkan dengan kelompok yogurt (P=0,02) menyesuaikan kadar glukosa serum, nilai dasar HbA1c dan asupan energi menurut model ANCOVA [1]. 

kadar trigliserida serum, kolesterol total, kolesterol LDL dan HDL-kolesterol tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara dan dalam kelompok setelah intervensi [1].

kesimpulan dari uji coba tersebut adalah kefir susu dapat bermanfaat sebagai terapi komplementer atau adjuvan dalam pengobatan diabetes [1].

meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah dan menanggulangi COVID 19

Mengkonsumsi kefir telah terbukti meningkatkan kekebalan usus dalam penelitian pada hewan, dan dapat mengurangi respons inflamasi yang terkait dengan alergi dan asma.

kefir memiliki kemampuan menekan atau menghambat ACE-2 (angiotensin-converting enzyme) yang merupakan reseptor SAR-CoV-2, sehingga menghambat masuknya virus tersebut. Dr. Yani menambahkan, makanan kaya probiotik seperti kefir dapat mendukung keseimbangan mikroorganisme dalam usus dan juga berkorelasi dengan penurunan kecemasan, hal ini karena probiotik memiliki kemampuan mereduksi tingkat kortisol yaitu hormon yg berperan dalam penggunaan gula atau glukosa dan lemak dalam metabolisme tubuh untuk menyediakan energi. Hormon kortisol berperan mengendalikan stres yang dipengaruhi oleh infeksi, cedera, aktivitas berat, dan stres fisik serta emosional. Selain itu konsumsi kefir dapat membantu meningkatkan pencernaan karena adanya bakteri Lactobacillus sp. dan Bifidobacterium di dalamnya dengan kata lain kefir berfungsi melawan patogen dan memulihkan flora di dalam usus, juga kefir memiliki peran memperbaiki/memerangi sindrom iritasi usus [2]

Penggunaan kefir susu dan kefir kolostrum dalam pencegahan dan penanggulangan COVID 19 juga berdasarkan pertimbangan ketersedian bahan baku yakni susu segar yang dihasilkan dari ternak sapi atau kambing. Hal ini dijelaskan oleh Dr. Tri Cahyanto, M.Si., Tim Riset Kefir dan Ketua Lab Terpadu UIN Sunan Gunung Djati Bandung, bahwa susu segar hampir bisa ditemukan di seluruh wilayah Indonesia, di Jawa Barat sendiri terdapat sentra-sentra penghasil susu sapi dan susu kambing, sehingga memudahkan suplai bahan baku kefir susu. Selain itu, pembuatan kefir susu cukup mudah dan tidak memerlukan keahlian khusus, dapat dipelajari oleh siapapun. Sehingga diharapkan penggunaan kefir susu selain dapat mencegah dan menanggulangi COVID 19 [2]

melawan infeksi bakteri jahat dalam tubuh

beberapa bakteri yang ditemukan dalam kefir diyakini melindungi terhadap infeksi. bakteri pada kefir menghambat pertumbuhan strain berbahaya salmonella, helicobacter pylori dan escherichia koli (e. koli).

mengurangi tekanan darah

penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kefir secara teratur dapat membantu bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi. hal ini diperkirakan disebabkan oleh sejumlah mekanisme, termasuk efek penghambatan pada enzim pengubah angiotensin (ACE) dan relaksasi vena dan arteri berikutnya.

mengurangi risiko serangan jantung

kefir membantu membantu mengelola trigliserida darah dan kadar kolesterol. namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini dan untuk mengklarifikasi mekanisme yang terlibat.

meningkatkan saluran pencernaan

di beberapa penelitian menemukan bahwa konsumsi kefir secara teratur dapat meningkatkan kesehatan pencernaan, berpotensi karena kandungan mikroba yang beragam. bakteri bermanfaat ini dapat membantu mengembalikan keseimbangan dalam usus dan meningkatkan kesehatan dan fungsi saluran pencernaan.

cocok untuk mereka yang memiliki intoleransi laktosa

bakteri asam laktat (LAB) dalam kefir sebagian besar bertanggung jawab untuk memecah laktosa, gula susu alami, jadi ada beberapa bukti yang menunjukkan kefir dapat ditoleransi oleh mereka yang memiliki intoleransi laktosa. 

namun, Anda harus merujuk ke dokter umum Anda jika menurut Anda ini mungkin relevan dengan anda.

mereka yang memiliki kondisi yang didiagnosis seperti penyakit radang usus (IBD) atau sindrom iritasi usus besar (IBS) harus berkonsultasi dengan dokter umum atau ahli diet sebelum memperkenalkan makanan fermentasi karena mereka dapat memperburuk gejala dalam beberapa kasus.

meningkatkan kesehatan tulang

kefir tradisional yang terbuat dari susu sapi penuh lemak adalah sumber kalsium dan vitamin K2 yang baik, nutrisi yang penting untuk kesehatan tulang. seiring bertambahnya usia, tulang kita menjadi kurang padat, yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang, terutama pada wanita pasca-menopause. 

kefir, bersama dengan produk susu lainnya, dapat membantu mendukung kesehatan dan kepadatan tulang.

meredakan inflasmasi

peradangan kronis bersifat intrinsik untuk berbagai kondisi penyakit, termasuk penyakit iritasi usus dan rheumatoid arthritis. 

efek anti-inflamasi probiotik telah dilaporkan secara luas dalam penelitian, meskipun ini adalah bidang penelitian yang muncul. sementara penelitian terbaru menunjukkan bahwa bakteri LAB bersifat anti-inflamasi, pertanyaan apakah itu berarti manfaat langsung dari mengonsumsi kefir masih belum diketahui.

referensi

[1] Alireza OSTADRAHIMI, Akbar TAGHIZADEH, Majid MOBASSERI, Nazila FARRIN, Laleh PAYAHOO, Zahra BEYRAMALIPOOR GHESHLAGHI, Morteza VAHEDJABBARI, Februari 2015, Effect of Probiotic Fermented Milk (Kefir) on Glycemic Control and Lipid Profile In Type 2 Diabetic Patients: A Randomized Double-Blind Placebo-Controlled Clinical Trial, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4401881/

[2] Tim Riset Kefir FST Berikan Solusi Atasi COVID 19, 13 May 2023, https://fst.uinsgd.ac.id/tim-riset-kefir-fst-berikan-solusi-atasi-covid-19/

lihat lainnya