efek kekurangan oksigen (hipoksia)

mulai hidup sehat | FAQ | efek kekurangan oksigen (hipoksia)

Di Posting Ulang Oleh : Resfiando Aphelino, 18 Januari 2024

kekurangan oksigen

kata kunci

kesehatan, efek kekurangan oksigen, hipoksia


hipoksia adalah kondisi rendahnya kadar oksigen di dalam sel-sel tubuh. akibatnya, sel-sel di seluruh bagian tubuh tidak dapat berfungsi dengan normal. hipoksia perlu diwaspadai, karena jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan kematian jaringan dan kerusakan organ tubuh.


nomalnya, oksigen yang diperoleh dari proses bernapas akan diangkut oleh darah dari paru-paru menuju ke jantung. selanjutnya, jantung akan memompa darah yang kaya oksigen ke seluruh sel tubuh melalui pembuluh darah.

hipoksia terjadi saat oksigen tidak sampai ke sel-sel yang ada di dalam tubuh. hal ini mengakibatkan kadar oksigen di dalam organ tubuh menurun dan diikuti dengan kemunculan berbagai keluhan dan gejala.


meski terdengar serupa, hipoksia tidak sama dengan hipoksemia. hipoksemia adalah kondisi ketika kadar oksigen di dalam darah rendah. kondisi hipoksemia bisa berlanjut menjadi hipoksia.


penyebab hipoksia

hipoksia dapat disebabkan oleh beragam kondisi. berikut ini adalah penyakit dan kondisi medis yang dapat menyebabkan hipoksia:

1. penyakit paru-paru, seperti bronkitis, PPOK, hipertensi pulmonal, edema paru, emfisema, pneumonia, pneumothorax, kanker paru, dan COVID-19

2. penyakit jantung, seperti bradikardia, ventrikel fibrilasi, gagal jantung kongestif, atau penyakit jantung koroner

3. kelainan darah, seperti anemia atau methemoglobinemia

4. infeksi yang menyebabkan sepsis

5. keracunan, seperti keracunan sianida atau keracunan CO (karbon monoksida)

6. cedera yang menyebabkan perdarahan dalam jumlah banyak

7. penggunaan obat, seperti fentanyl atau obat bius

8. penyakit akibat ketinggian atau altitude sickness

9. kekurangan oksigen akibat terjebak di kebakaran, berada di tempat dengan suhu dingin, atau tenggelam


tipe-tipe hipoksia

berdasarkan penyebab kurangnya oksigen di tubuh, hipoksia dapat dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu:

1. hipoksia hiposik (hipoksemia hipoksia), yang disebabkan oleh kurangnya oksigen dalam darah akibat gangguan pada saluran pernapasan

2. hipoksia histotoksik, yang terjadi ketika sel tubuh tidak dapat menggunakan oksigen yang tersedia, salah satunya akibat keracunan sianida

3. hipoksia metabolik, yang terjadi ketika oksigen yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh lebih banyak daripada biasanya, salah satunya akibat sepsis

4. hipoksia stagnan, yang disebabkan oleh kurangnya pasokan darah, misalnya karena syok akibat perdarahan

5. hipoksia anemik,yang disebabkan oleh kurangnya kadar hemoglobin dalam sel darah merah, salah satunya akibat anemia


selain penyebab dan tipe-tipe di atas, ada beberapa kondisi yang dapat membuat seseorang lebih berisiko mengalami hipoksia, yaitu hipotensi, asma, dan ALS.


gejala hipoksia

setiap penderita hipoksia dapat mengalami gejala yang berbeda. gejala tersebut bisa muncul tiba-tiba dan memburuk dengan cepat (akut) atau berkembang secara perlahan (kronis).


berikut ini adalah beberapa gejala hipoksia yang umum terjadi:

1. napas menjadi cepat

2. sesak napas

3. sakit kepala

4. pandangan kabur

5. detak jantung menjadi cepat atau menjadi lamban

6. kulit, kuku, dan bibir berwarna kebiruan (sianosis) atau justru berwarna merah gelap seperti ceri

7. lemas

8. linglung

9. hilang kesadaran

10. keringat berlebih

11. batuk

12. sulit bicara

lihat lainnya

beli produk lainnya

kunjungi toko kami di

(klik logo)

layanan pengaduan konsumen

aracaki indonesia

Jl. Kakap II. No. 22 A, Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, DKI Jakarta, 13220

email : aracakiindonesia@gmail.com

telp atau whatsapp : +62-87881491204

ikuti sosial media kami

logo, foto, gambar, & merek dagang di bawah lisensi aracaki indonesia. penggunaan melalui persetujuan aracaki indonesia

facebook & instagram logo is belongs to facebook inc