kata kunci

keaslian madu, madu asli, madu murni, indikator keaslian madu

madu jadi salah satu sumber alami yang diyakini memiliki banyak khasiat kesehatan. Bukan cuma itu, madu juga enak karena memiliki rasa manis yang khas dan disukai banyak orang.

tapi, sebagai produk alami, madu juga kerap dipalsukan. Jika dilihat sekilas, madu asli dan palsu hampir tak memiliki perbedaan.

membedakan madu asli dan palsu memang kerap bikin bingung. Pada dasarnya, dua jenis madu ini jelas berbeda.

secara sederhana, madu asli mengacu pada madu yang dibuat oleh lebah, bukan buatan pabrik dan tidak ditambah campuran apa pun.

sementara madu palsu mengacu pada produk mirip madu yang telah dimodifikasi. mulai dari menggunakan perasa, pewarna, hingga tambahan gula.

madu asli dan madu palsu hanya bisa di bedakan melalui uji laboratorium karena secara rasa dan aroma tidak dapat secara akurat perbedaannya.

indikator yang terpenting dalam uji laboratorium untuk madu adalah :

1. aktifitas enzim diastase

2. kadar HMF

3. kadar gula pereduksi

4. kadar air

madu asli

madu yang di hasilkan dari lebah yang mengumpulkan nektar datu pollen dari tanaman berbunga. rata-rata, sarang akan menghasilkan sekitar 1 - 2.5 kilogram madu per bulan, dari 1 hektar wilayah hutan atau pertanian untuk mengumpulkan nektar atau pollen dari tanaman berbunga. Jadi bisa di bayangkan betapa tidak mudahnya dan tidak murahnya biaya yang di perlukan untuk menghasilkan madu asli dari satu koloni lebah sarang madu.

pengujian pada madu asli atau madu murni akan menghasilkan angka-angka indikator yang masuk dalam klasifikasi madu asli atau madu murni.

madu palsu yang dibuat dari gula tebu

cairan manis yang terbuat dari gula, fruktosa, dan glukosa, pemanis atau sirup terbuat dari tebu yang diberi pewarna coklat keemasan sehingga tampak dari luar konsistensi dan warnanya mirip seperti madu. Madu tersebut jelas tidak mengandung manfaat yang murni, melainkan hanya sebagai pemanis belaka.

hasil pengujian pada jenis madu ini akan menghasilkan angka-angka indikator yang masuk dalam klasifikasi bukan madu (berada di area warna merah).

madu palsu yang dibuat dengan mencampurkan madu asli dengan cairan manis dari gula tebu

madu asli di campur dengan cairan manis yang terbuat dari gula, fruktosa, dan glukosa, pemanis atau surup terbuat dari tebu, jadi ada percampuran madu asli dengan bahan pemanis tebu untuk mempermurah harga madu yang akan di jual.

hasil pengujian pada jenis madu ini akan menghasilkan angka-angka indikator yang masuk dalam klasifikasi bukan madu (berada di area warna merah), meskipun madu awalnya sebelum tercampur tidak berada di area warna merah, tetapi akibat adanya pencampuran angka-angka indikator tersebut akan jatuh dengan sendirinya.

madu seperti asli dari lebah yang di beri makan cairan gula

madu yang di hasilkan dari lebah yang mengkonsumsi gula atau cairan gula yang di berikan oleh peternak di sekitar koloni sarang madu.

peberian cairan gula pada lebah sebenarnya tidak di larang pada saat musim paceklik bunga (musim kemarau), dimana tidak ada bunga yang berkembang, untuk menjaga lebah tetap mendapatkan makanannya selama musim paceklik bunga. Namun madu seperti sebaiknya tidak di jual ke konsumen karena tidak mengandung nektar dan pollen sebagaimana seharusnya madu.

hasil pengujian pada madu jenis ini akan berada di grading C, memang akan teruji sebagai madu, namun angka yang di hasilkan tidak terlalu bagus, karena tidak mengandung nektar dan pollen yang sebenarnya.

angka-angka pengujian madu pada setiap panennya akan selalu berbeda-beda, kondisi lingkungan akan sangat mempengaruhi hasil dan kualitas madu, oleh karenanya pada saat panen sebaiknya dilakukan pengujian berkala agar mendapatkan informasi kualitas madu yang sebenarnya, agak tidak merugikan konsumen.

lihat lainnya