stres

Di Posting Ulang Oleh : Resfiando Aphelino, 18 Januari 2024

stres

kata kunci

kesehatan, stres


pengertian stres

stres adalah suatu bentuk tekanan fisik dan psikologis yang muncul saat menghadapi kondisi yang terasa berbahaya. mudahnya, stres adalah cara tubuh memberikan tanggapan atas ancaman, tekanan, dan tuntutan yang muncul.

penyebabnya bisa sangat beragam, mulai dari diri sendiri hingga faktor lingkungan.  saat merasakan adanya ancaman, sistem saraf akan memberikan respons dengan cara merilis aliran hormon kortisol dan adrenalin.

kedua jenis hormon ini bisa memicu munculnya reaksi pada tubuh, misalnya jantung yang berdetak lebih cepat, otot tubuh terasa menegang, napas memburu, dan tekanan darah yang mengalami peningkatan. 

berbagai reaksi yang terjadi ini memiliki istilah respons stres atau "fight-or-flight". masalah ini bisa terjadi pada setiap orang, mulai dari anak hingga dewasa. Ketika terjadi tubuh akan menunjukkan sinyal waspada terhadap bahaya dan tantangan tersebut. 


selain itu, reaksi tubuh yang muncul bisa positif atau negatif. reaksi yang positif misalnya meningkatnya rasa waspada atau termotivasi ketika menghadapi tantangan. 

sementara itu, reaksi negatif muncul dengan tanda kecemasan dan ketakutan, biasanya berbarengan dengan munculnya banyak keluhan fisik. 


jenis stres

secara garis besar, kondisi ini terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu akut dan kronis. berikut penjelasannya:

1. stres akut

stres akut bersifat jangka pendek yang bisa menghilang dengan segera. kamu mendapatkannya saat menghadapi kondisi yang membahayakan.

misalnya, menginjak pedal rem kendaraan sekuat tenaga saat merasakan bahwa kamu menabrak sesuatu. 


2. stres kronis

sementara itu, stres kronis adalah jenis yang terjadi dalam waktu yang lebih panjang, bisa berminggu-minggu hingga bulan. misalnya, kamu sedang menghadapi masalah finansial atau menjalani rumah tangga yang penuh perdebatan. kamu memang bisa merasa terbiasa dengan kondisi ini, sehingga tidak menganggapnya sebagai masalah serius. namun, kalau kamu tidak menemukan cara terbaik untuk mengendalikannya, masalah ini bisa memicu banyak masalah kesehatan. 


penyebab stres

kondisi ini sebenarnya merupakan reaksi yang baik, karena bisa membantu seseorang menyadari situasi yang berbahaya atau mengancam, sehingga berusaha untuk keluar dari situasi tersebut.

ada beberapa kondisi umum yang menjadi penyebab stres, yaitu: 

1. pekerjaan

beban kerja yang berat, tenggat waktu yang ketat, tuntutan yang tinggi, dan kurangnya kendali atas pekerjaan dapat menyebabkan kondisi ini. Konflik antara tuntutan kerja dan kehidupan pribadi juga dapat meningkatkan risikonya.


2. masalah keuangan

Ketidakstabilan keuangan, hutang yang menumpuk, atau masalah keuangan lainnya dapat menciptakan ketegangan dan kecemasan secara  signifikan.


3. perubahan hidup

perubahan besar dalam hidup, seperti pernikahan, perceraian, kehilangan pekerjaan, pindah rumah, atau kematian seseorang yang dicintai, dapat menjadi sumber stres.


4. konflik interpersonal

konflik dalam hubungan interpersonal, baik di tempat kerja, dalam keluarga, atau di lingkungan sosial, dapat menyebabkan kondisi ini.


5. mengidap penyakit

penyakit serius, cedera, atau kondisi kesehatan kronis dapat menyebabkan kondisi ini. baik rasa sakit fisik maupun perubahan dalam kualitas hidup dapat menjadi sumbernya.


6. lingkungan sosial

faktor-faktor sosial seperti isolasi sosial, kekerasan, diskriminasi, atau tekanan sosial dapat memicunya. lingkungan yang tidak aman atau tidak stabil juga dapat meningkatkan risikonya.


7. perubahan lingkungan

penyebab selanjutnya adalah perubahan lingkungan yang drastis, seperti bencana alam, perubahan iklim, atau polusi lingkungan, dapat menyebabkan stres dan ketidaknyamanan.


8. tuntutan keluarga

tuntutan yang tinggi dalam peran sebagai pasangan, orang tua, atau anggota keluarga lainnya dapat menciptakan kondisi ini. perubahan dalam dinamika keluarga atau tanggung jawab yang berlebihan juga dapat meningkatkan risikonya.


9. ketidakpastian masa depan

ketidakpastian dalam karir, pendidikan, atau kehidupan secara umum dapat menyebabkan stres. rasa tidak aman dan kekhawatiran tentang masa depan dapat menciptakan ketegangan emosional.


faktor risiko stres

meski bisa terjadi pada siapa saja, bahkan anak dan remaja. namun, kondisi ini ternyata lebih rentan terjadi pada seseorang dengan kondisi berikut:

1. kurang tidur atau mengalami insomnia.

2. tidak mendapatkan asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan.

3. kondisi kesehatan fisik dan mental yang tidak baik. 

4. pernah mengalami peristiwa traumatis pada masa lalu.

5. memiliki riwayat masalah kesehatan mental atau stres. 


gejala stres

penyebabnya memang sangat beragam, dan tak sedikit orang tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami masalah psikis ini karena menganggapnya sebagai kelelahan biasa.

namun, sebaiknya kamu mengetahui apa saja gejalanya yang umum terjadi, antara lain:


1. merasa sangat kelelahan.

2. sulit berkonsentrasi.

3. lebih mudah marah dengan orang lain.

4. merasa khawatir, cemas, atau takut.

5. insomnia atau memiliki kesulitan untuk tidur.

6. pusing.

7. selain itu, masalah ini juga bisa terlihat dari perubahan baik fisik maupun mental. 


gejalanya juga cukup variatif, bergantung pada bagaimana seseorang menyikapi kondisi tersebut.

namun secara luas, gejalanya bisa terbagi menjadi:


1. gejala emosi

ketika seseorang mengalami stres, gejala emosi yang muncul antara lain:

a. rasa frustasi.

b. sangat mudah gusar.

c. perubahan suasana hati yang sangat signifikan.

d. rasa bingung dan tidak berguna.

e. kesulitan untuk menenangkan pikiran.

f. depresi.

g. adanya kecenderungan untuk menghindar dari orang lain.


2. gejala fisik

kemudian, gejala yang bisa terlihat dari fisik seseorang yang mengalaminya, yaitu:

a. pusing.

b. diare.

c. lemas.

d. mual.

e. gangguan tidur.

f. jantung berdebar.

g. sembelit.

h. nyeri pada otot.

i. penurunan gairah seksual.

j. telinga kerap berdenging.

k. kaki dan tangan dingin dan mengeluarkan keringat.

l. tubuh gemetar.

m. kesulitan menelan.

n. mulut kering. 


pengobatan stres

sebenarnya, kamu bisa mengatasinya secara mandiri. meski begitu, manajemen stres tidak membuat masalah ini menghilang sepenuhnya. pengelolaan ini bertujuan agar kamu tetap bisa beraktivitas. 


adapun tindakan mengelola stres yang bisa kamu lakukan, antara lain: 

1. mengidentifikasi apa yang menjadi penyebabnya

identifikasi penyebab stres bisa membantu kamu mengetahui apa saja faktor yang menjadi pemicu munculnya masalah mental ini.

misalnya kondisi rumah, hubungan dengan pasangan, hingga masalah pekerjaan. 


2. mencari solusi

apabila kamu sudah mengetahui apa yang menjadi penyebab stres, selanjutnya cukup mencari solusi yang bisa mengatasinya.

mulailah dari solusi yang paling mudah kamu lakukan. 


3. diskusikan dengan tenaga profesional

apabila kamu tidak berhasil menemukan penyebab stres, tidak ada salahnya diskusi dengan tenaga profesional.

dokter mungkin menyarankan kamu melakukan konseling, terapi perilaku kognitif, atau melakukan terapi emotional freedom technique (EFT). 

sementara itu, apabila masalah ini mengarah pada kondisi medis, dokter mungkin akan meresepkan obat.Selain itu, kamu juga bisa menemukan cara mengatasi stres lainnya melalui artikel berjudul Ini Cara Menghilangkan Stres yang Mudah dan Ampuh.


komplikasi stres

stres yang tidak segera mendapat penanganan bisa memicu banyak kondisi kesehatan yang serius, antara lain:

1. masalah mental lainnya, seperti gangguan kepribadian, kecemasan berlebihan, hingga depresi. 

2. masalah pada jantung, seperti aritmia atau detak jantung abnormal, tekanan darah tinggi, dan serangan jantung. 

3. gangguan pola makan, sehingga bisa mengarah pada obesitas dan binge eating disorder. 

4. gangguan pada periode menstruasi.

5. terjadi penurunan gairah seksual.

6. mengalami masalah pada kulit, seperti psoriasis, eksim, atau jerawat.

7. kerontokan rambut.

8. masalah pada sistem pencernaan, misalnya gastritis dan GERD.


pencegahan stres

salah satu tindakan yang efektif untuk mencegahnya adalah menerapkan pola hidup sehat. cara ini termasuk:

1. mendapatkan cukup tidur setiap harinya.

2. meluangkan waktu untuk melakukan berbagai hal yang menjadi hobi. Misalnya, mendengar musik, menonton, membaca buku, dan pergi berbelanja.

3. pastikan mendapatkan asupan gizi yang seimbang setiap hari.

4. olahraga rutin setidaknya 30 menit setiap hari.

5. melakukan sosialisasi dengan orang lain yang bisa memberi efek positif. 

6. menerapkan teknik relaksasi atau meditasi.


sumber asli : https://www.halodoc.com/kesehatan/stres

lihat lainnya

beli produk lainnya

kunjungi toko kami di

(klik logo)

layanan pengaduan konsumen

aracaki indonesia

Jl. Kakap II. No. 22 A, Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, DKI Jakarta, 13220

email : aracakiindonesia@gmail.com

telp atau whatsapp : +62-87881491204

ikuti sosial media kami

logo, foto, gambar, & merek dagang di bawah lisensi aracaki indonesia. penggunaan melalui persetujuan aracaki indonesia

facebook & instagram logo is belongs to facebook inc